HELLOW CEMUAH ;D
aku punya blog balu :D MAU post cerpen nih karya aku :) heheh
tentang rio idola cilik :D AKU PAKE NAMA Asprill itu karna nama temen aku :) dia minta bikin in cerpen heheh
post : 27-07-2012
jam : 12:22 pm
karya : dinda safitri
@ZeeDindaa
keep enjoyed guys :)
Ini adalah pagi yang suram. Sekeliling rio terasa gelap meski matahari
telah beranjak dari tidurnya yg lelap semalam. Baju hitam yg dipakai
smakin membuatnya tampak suram. Aku beranjak dari tempatku mengintai,
dalam diam berlari pelan. Kulihat ia menoleh. Mungkin sekilas melihat
daun yang bergemerisik.
Rio bergerak. Menyeret langkahnya, sedikit terhuyung. Menuju
kerumunan orang yang mengelilingi stu nisan. Ya,satu nisan. Dan
disanalah aku terbaring kaku. Seseorang di sana menepuk bahu rio. Lalu
tersedu di sampingnya. Rio diam. Tak bergeming. Huh, bahkan dia tak
menagis. Mungkin memang dia tak pernah mencintaiku...
***
"Rio, kamu tau alasan kenapa aku selalu benci ify?" Aku mendengar shilla bertanya pelan.
Rio tak mengangkat pandangan dari buku yg ia baca . "Karna ify rese, maybe ?"
"Bukan, bukan itu yo!"
"Ya aku ga tau, itu bukan urusan aku sebenarnya, emm maksudku bukan urusan mmm.. Cowok"
"Karna ify .." Shilla berhenti bicara, dan rio menatap shilla.
"Karna ify pernah bikin kamu sakit hati" lanjut shilla pelan.
"Oh,thanks, tapi kurasa itu bukan alasan yang tepat untuk membenci seseorang"
Shilla menelan ludah . "Karena aku nggak mau kamu sakit hati, karna aku mmm.. Aku .. Mmm .. Suka kamu .." Tutur shilla .
"Oh makasih ! Manis banget !" Sahut rio enteng
"Terus?"
"Terus? :/" rio mengerutkan kening
"Kamu mau kan jadi pacar aku?"
Rio menghela nafas pelan "hhuufft.. Mungkin iya" rio lalu mengangguk pelan smabil memaksa kan tersenyum.
Aku mendengar dengan jelas. Dan sejak saat itu aku yakin rio tak pernah mencintai aku.
***
Areal pekuburan telah sepi. Hanya tersisa beberapa orang berkeliling
menatap kosong nisan ku. Kulihat rio di sana. Tapi aku yakin, itu bukan
karna ia tak ingin meninggalkan nisan ku. Itu pasti karna hanya shilla,
sahabat ku -yg merupakan pacarnya pula- tak mau beranjak dari tempatnya
bersimpuh.
Akhirnya shilla menyerah. Di sambutnya tangan rio yg terulur kedepan wajahnya .
Kudengar sayup-sayup shilla terisak. Lalu kudengar suara teduh rio menenangkannya.
Hah, suara itu ... Suara yg entah sejak kapan selau terbayang di
kepala ku. Suara yang sejak kapan selalu bisa membuatku gembira saat
mendengarnya. Dan sura yang ntah sejak kapan terasa bagai pisau yang
merobek hatiku.
#Flas back on#
"Asprill? Kamu sudah beli novel yg kemari di ceritakan bu winda?" Suara rio yg berat mengagetkanku.
Aku memasang tampang cuek "oh udah"
"Hah? Beneran? Aduhhh,, aku pengen banget beli. Sial! Kamu udah selesai bacanya?" Tanya rio lagi smabil menatapku.
aku menggelengkan kepala " belum, sudah hampir selesai sih"
"Yah.. Aku kapan belinya yah? Udah pengen banget . Kamu sih nggak
bilang mau beli prill! Aku kan bisa titip sama kamu" rio mendorongku
bercanda.
" Ya aku nggak tau, kamu juga nggak bilang" kata ku membalas dorngannya
Rio tertawa "ya udah drh, bye.. Aku ke kelas dulu"
Aku mengangguk samar. Seolah berat hati melepaskan rio. Aku ingin
dapat bercanda dengan rio setiap hari. Di setiap detik yang kupunya..
#off#
***
Shilla dan rio berjalan pelan ke tempatku berdiri. Aku hendak
menyingkir sebelum aku sadar, tak ada gunanya aku menyingkir . Kini, aku
adalah bagian dari angin. Yang tak tampak! Yang tak dapat di sentuh .
Dan benar saja, bima melewati tubuhku, tanpa berusaha menghindar.
Kulihat dia membelai rambut shilla pelan, dan membuat hatiku sedikit
banyak terluka. AGAIN!
***
Mabil rio menepi di rumah megah yang kukenal. Ia turun sedikit
tergesah lalu membukakan pintu bagi shilla. Shilla menapakkan kakinya,
anggun, meski wajahnya tampak berantakan dengan airmata di sana sini.
Rio tersenyum samar sembari menggandeng tangan shilla.
Kudengar pintu gerbang yg tampak berat di buka oleh satpam. Rio
berjalan melewatinya sambil terus menggandeng shilla. Kuikuti mereka.
Memasuki pintu rumah yang megah.
Ah, sudah berapa lama aku tak menginjakkan kaki ku di rumah ini?
Yang pasti sejak rio jadian dengan shilla. Sejak pertama kalinya aku
merasa di khianati oleh shilla.
**
-flash back aku dan Shilla-
"Shilla, aku akan ke amerika" aku memasang wajah sedih, namun di dalam hatiku merasa amat lega.
" Amerika? Buat apa??" Ia bertanya
"Buat apa? Ya buat sekolah dong, kamu pikir buat bersenang-senang, hah? Kayak..." Aku menelan kata-kataku.
#kaya kamu yg cuma bisa bersenang-senang dg rio!#lajutku dalam hati.
"Kayak siapa? Lagian kenapa kamu nggak pernah bilang? Kamu nggak pernah cerita sama aku?"
#Tenggorokan ku tercekat"KARNA SEMUA WAKTUMU CUMA BUAT RIO COWOK YANG AKU SUKA!" Kataku dalam hati
"Karna aku juga baru taju dari mamah ku tadi pagi" kataku berbohong.
"Aku ikut !"
"Enggak usah! Aku nggak mau ketemu kamu!" Aku tertawa sinis " kamu sama rio aja! Enggak usah fikirin aku lagi !"
#lagian juga kapan kalian memikirkan perasaanku# "alu berlari kencang.
***
"Rio kamu sayang asprill?" Tanya shilla lirih.
Rio menoleh. Terdiam sebentar "pertanyaanya aneh"
"Jawab yo !"
Rio mengangkat bahu. "Aku pacar kamu kan?"
Shilla mengangguk.
"Apa kamu nggak percaya sama aku?"
"Bukan gitu yo! Ini tentang banyak perasaan. Bukan cuma perasaan aku dan kamu ! Ini tentang perasaan aku, kamu, dan asprill !
Rio menoleh,tanpak tertarik dengan pembahasan ini.
"Kamu sayang dia?" Shilla kembali bertanya.
"Kamu? Apa kamu sayang dia? " Rio balik bertanya.
Shilla mengangguk.
"Apa pun yang kamu sayang, siapa pun yang kamu sayang! Aku akan berusaha untuk juga menyayangi dia!" Rio tersenyum.
Shilla kembali terisak. Lalu memeluk rio erat.
"Asprill sayang kamu, apa kamu tau itu ?" Kudengar shilla berbisik pelan.
#aku menangis! Kulihat airmataku menetes pelan di mataku yang tembus pandang."
Rio memejamkan mata. Kamarnya yg sepi dengan penerangan yang berasal
dari meja belajarnya. Rio terduduk di kursi belajarnya. Diam. Tiba-tiba
matanya terbuka. ia menggapai laci di bawahnya. Lalu menariknya kasar.
Merogoh isinya,sebelum akhirnya menemukan yg ia cari. 'Selembar foto'
Foto itu terlihat kusut. Rio memendangi foto itu. Seolah bisa
menemukan yg ia cari di foto itu. Aku mendekatkan tubuh ku. Mengamati
foto itu lalu tersentak. Foto kusut itu menggambarkan keadaanku. Dua
tahun yang lalu. Saat aku menghadiri perayaan ulang tahun shilla.
Kulihat rio menatap kosong foto foto itu. Lalu perlahan menangis.
Aku menatapnya. Apakah ini mimpi? Atau halusinasi? Untuk apa rio
menangis ? Menangisiku ? Konyol sekali. Seorang " Mario stevano aditya
haling ", yang bahkan hanya 1 kali dalam sebulan berbicara pada ku, dia
menangisiku :O ? . Menangisi kematianku ?
"Kamu nyebelin,asprill! Nyebelin! Kenapa kamu mati? Kenapa mati di
saat aku udah ngambil keputusan ?. Kamu tau ? Aku sayang kamu. Kamu tau ?
Kamu harus tau prill !! " (-̩̩̩-͡ ̗--̩̩̩͡ )
Ucap rio teriak sambil mengeluarkan air mata.
"Ah kamu ga akan ngerti prill! Kamu ga pernah mencegah hubungan ku
sama shilla! Jahat hamu prill! Kamu ga pernah perduli sama aku ! "
Lanjut rio tersiak
Aku menangis . Apa benar? Apa seorang rio benar-benar mencintaiku ?
Kenapa ? Kenapa harus sekarang ? Kenapa harus saat aku tida akan pernah
bisa memeluknya !.
***
#flashback
Mobil yang kutumpangi melaju membelah kabut. Jalan menuju bandara
masih cukup lengang. Aku duduk diam di bangku belakang. Memandang
sebanyak mungkin yang bisa aku pandang sebelum aku benar-benar harus
meninggalkan bandung :'( . Banyak kenangan di sini.
" Asprill, setelah kamu di amerika, mamah yakin kamu senang. Karena di sana ada fitri kaka mu" ucap mamah memecahkan keheningan.
Aku hanya mengangguk. Lalu kembali menatap jalanan dan dan deretan
toko yang berjejer. Kuambil tas yang kubawa . Kurogoh isinya. Foto itu,
di mana foto itu? Aku kembali merogoh . Hingga aku mendapatkan apa yang
ku cari. Foto rio yang sedang tersenyum.
Aku membuka jendela mobil yang berada di sampingku. Angin pagi yang sejuk dan kencang menerpa wajahku.
" Asprill, kok jendelanya dibuka? Tutup dong! Nanti asap dari luar masuk semua." Seru mamah dari bangku depan.
"Bentar mah. Nih mau di tutup" aku menekan tombol untuk menutup
jendela sampai aku sadar foto yang tadi aku genggam tertiup angin lalu
terbang keluar dibawa angin.
"Rioooooooooooo!" Teriakku meski aku tahu bahwa aku tampak konyol!
Papah menoleh dari bangku pengemudi.
"Kenapa prill? Rio siapa?"
"Pah stop pah! Mobilnya stop! Berhenti sebentar!"
"Asprill kamu kenapa?"
Tanpa berfikir aku membuka pintu sampingku. Lupa bahwa mobil masih
melaju kencang. Hingga aku tehempas jatuh . Menyentuh kasarnya aspal.
Yangkulihat berikutnya adalah wajah-wajah cemas orang-orang yang ku
kenal. Lalu kulihat orangtua ku. Mereka berteriak. Dan terus berteriak
hingga semua yang tadi nya terlihat sudah tidak bisa ku lihat. Dan
teriakan mereka sudah tak bisa ku dengar. Semua hitam! Gelap , gelap dan
gelap.
#flasback off
Rio hanya berdiri di balkon kamarnya sedari tadi. Aku ikut berdiri
di sampingnya, ingin sekali aku bisa memeluknya, tapi itu terlalu
mustahil aku hanya ingin dia tahu bahwa aku juga sangat menyayanginya.
" Kamu tau prill, aku pengen banget kamu disini! Bersamaku! " Rio tersenyum sekilas.
"Aku tau kamu disini! Aku sayang banget sama kamu!"
Aku berusaha merengkuh tubuh rio hingga suatu kekeuatan mendorongku
jauh darinya. Aku terbang semakin tinggi meski aku sangat ingin tetap
berada di dekat rio. Aku berusaha mendorong tubuhku ke bawah! Tapi
sia-sia saja! Sebaliknya aku semakin naik keatas! Jauh meninggalkan rio.
Aku juga sayang kamu rio :')
end-
THANK YOU FOR READING GUYS :) I LOVE YOU :*
Slots, Table Games & Slot Machines | JSHub
BalasHapusTry your 서산 출장마사지 luck in our 양주 출장샵 online slots & casino games 의정부 출장샵 right here at JSHub! Whether it's video slots, video poker, blackjack, craps, or video keno, here's 수원 출장샵 how to play 군포 출장샵